Sumur Merah Episode Dua (cerita perhelengan)

Browse » Home » » Sumur Merah Episode Dua (cerita perhelengan)

Sumur Merah Episode Dua (cerita perhelengan)

seperti dalam janji saya kemarin bahwa saya akan mempersembahkan kembali serial Sumur Merah Episode Ke dua maka dengan ini sengaja saya persembahkan secara gratis persembahan dari anak bangsa. dan untuk yang belum membaca seriap pertama silahkan (klik serial satu sumur merah cerita perhelengan). atas nama keluarga besar mengucapkan selamat menyaksikan


Ming .... taming apa kau didalam? Bangun ming” kata Genta dengan nada yang keras sembari mengetuk kamar taming yang dibawa kolom rumah......
“Ada apa genta?, mengagetkan saja kau ini”, sambil membuka pintu kamar dengan mata yang merah, wajah yang pucat dan rambut yang berantakan, tapi meskipun begitu taming tetaplah lelaki yang dikenal sebagai Manusia yang terlanjur Tampan dan tak ada seorang pun yang bisa merubahnya

“Gini ming, apa, apa, apa.... jabbar di ... di .... di .... di” seakan-akan genta tak pandai bicara kala itu, mulutnya terasa terisolasi, gaya bicaranya berantakan, mirip seperti anak yang baru lahir gg bisa ngomong dengan jelas

Kenapa dengan jabbar ngomong kok sikaliputtak (berantakan), tarik nafas dalam-dalam biar bicaranya menjadi jelas, jangan buat saya menjadi penasaran gini genta !” saran taming dengan wajah yang penuh dengan kebingungan

mha…a..a.a.. sambil menghela napas dalam-dalam mengikuti anjuran taming. Setelah beberapa kali melakukan akhirnya genta mengambil keputusan untuk berbicara kembali

Ming kamu juga harus santai ming jangan melotot ghitu ahhh” genta juga menyarankan kepada si taming yang memang wajahnya pucat dan matanya melotot dan rambut berantakan mungkin karena pengaruh dia baru saja bangun dari tidur panjangnya. Dan akhirnya genta kembali berbicara

Jabbar masuk rumah sakit ming… kita harus segera kesana, kawan-kawan sudah menunggu”

Siapa yang bilang kalau dia masuk rumah sakit, apa yang melatar belakangi sehingga dia masuk rumah sakit, dan bagaimana bisa demikian, dan seharusnya jabbar bagaimana supaya tidak demikian? Jawab taming yang hampir pingsan mendengar cerita tersebut.

Bukan lagi waktunya ming, berdebat soal apa, mengapa dan bagaimana jabbar bisa masuk rumah sakit ! tapi yang terpenting sekarang adalah kita harus kesana kerumah sakit. Ini darurat ming. Mereka butuh kita. Satu tersakiti semua terluka itu prinsip kita ming, ini bukan lagi kita diskusi ming, ayo bangunlah dari tidur mu ini kita tidak mimpi ming.

Baiklah kalau begitu, tapi kau harus menjelaskan kepadaku nanti ming kalau keadaan sudah kondusif?” tanya taming yang masih sangat penasaran dengan kejadian tersebut.

Akhirnya mereka berangkat ke rumah sakit umum  dengan mengendarai motor buatan jepan tersebut yang dinamai honda-black yang biasa juga dipanggil honda_brensek, motor tersebut melajuh dengan kecepatan penuh karena sekawannya sudah pada menunggu. star dari penanian rumah si taming, dalam perjalanan si taming masih saja bertanya-tanya bahkan sering bicara sendiri karena si genta tak pernah mau meladenin/ menjawab apa yang diucapkan si taming.mereka melewati medan yang agak sulit jalanan yang berlubang dan debu menjadi santapan dalam perjalanan mereka, disebelah kiri mereka terlihat sawah yang kering menjadi pemandangan indah kala itu dan disebelah kanan panorama keindahan sungai terlihat dengan berbagai itik dan sapi bertaburan meskipun sungai tersebut sangat kekurangan air disebabkan karena musim hujan yang terlalu berkepanjangan. Dengan gaya taming yang masih saja memikirkan si Jabbar maka kendaraan yang berkecepatan penuh tersebut tak dapat lagi dikendalikan karena banyaknya lubang dan sempitnya jalanan sehingga Honda-black ini tak terkendali apa lagi arah depan tiba-tiba muncul  kendaraan  motor seorang gadis berjilbab dengan mengendarai metic warna merah,

Hati-hati ming ada motor didepan, spontan genta berteriak

Brukkkkkkh,, suara itu terdengar dikala motor berwarna hitam itu jatuh kesungai,

“Astagafirullah” sahut cewek berjilbab itu, sembari menghentikan kendaraanya dan berlari melihat kedua lelaki itu yang terjatu ke dalam sungai

Apa kalian baik-baik saja sahut kembali gadis itu sembari mendekati kedua lelaki itu,

Taming yang terlempar sekitar 1 meter dari motornya tak berkata apa-apa, hanya genta yang terjepit motor yang menyahut

Aku baik-baik saja tapi bisakah kau membantuku untuk memindahkan motor ini solx aku tak kuasa untuk menggerakkanya, jawab genta yang mengharapkan pertolongan kepada gadis itu

Tampa bicara gadis itu langsung membantu genta untuk memindahkan motor itu yang kejepit oleh motor dan genta pun mengucapkan terimah kasih karena telah membantunya, tiba-tiba si genta teringat dengan taming dan langsung berdirilah genta dan berteriak

Ming kau tak apa-apa ?? Tutur genta ketika melihat taming tergeletak dengan mata tertutup, genta berlari menghampiri taming dan disusul gadis tersebut,

Ming jangan tinggalkan saya ming, tolong jangan tinggalkan saya genta menangis seperti anak kecil pas dimukanya taming, karena si taming tak bicara apa-apa,

Tiba-tiba datanglah gadis itu menghampiri taming dan memastikan apakah lelaki itu benar-benar meninggal atau kah tidak! maka dia mengambil tangan lelaki itu dan memeriksa urat nadinya

Hai kau lelaki janganlah kau risau, nampaknya temanmu belum mati dia masih hidup ! mendengar suara itu si genta yang sudah tergila-gila menangis langsung berhenti dan si taming pun yang dari tadi tak bicara-bicara langsung bangkit setelah mendengar suara gadis berjilbab itu,

Apa yang terjadi tutur taming yang pura-pura menanyakan sesuatu,

Genta yang sudah terlanjur malu tersebut langsung memukul si taming

Ehhh kau tak usah kau pura-pura lagi ayo bangun kita lanjutkan perjalanan kita teman-teman kita lagi pada penunggu dirumah sakit”

Aduuh sakit teriak taming, tiba-tiba terlihat tangan kiri taming terlihat darah keluar yang mungkin disebabkan oleh goresan benda tajam.

Astaga tangan mu terluka ! tunggu sebentar ya, sembari gadis berjilbab itu pergi menuju motornya dan kembali membawa obat

“”Sini aku obati dulu, sahut gadis itu sambil membuka tutup botol itu.

Gg usah non biar aku saja yang obati, sahut genta yang tak mau kalah dalam peristiwa tersebut dan mengambil botol ditangan si gadis berjilab itu.

Mh mh saya minta maaf tadi mungkin ini salah saya sehingga kalian bisa jatuh? Kata gadis berjilbab tersebut memohon

Ahh gg apa-apa, itu bukan kesalahan non kamu sudah benar kok cuman yang dibonceng terlalu  banyak goyang sehingga kendaraan sulit untuk dikendalikan.

Mendengar kalimat taming, maka si genta juga tak mau kalah.

Ah masa saya, dari tadi saya diam-diam trus di bonceng, jangan percaya noon dia itu baru belajar naik motor jadi dia jatuh, jalan yang bagus bgini dan luas masa jatuh hanya karena ketemu sama motor.

Ehhh enak saja kau mengatai saya orang baru belajar, jawab taming

Sudah-sudah ini semua salah kita bersama saya juga gg membunyikan klakson sehingga kalian kaget pas saya muncul. Skali lagi saya minta maaf. Gadis berjilbab ini langsung memotong pembicaraan si taming.

Oh ia aku buru-buru aku harus pamit dulu kalian gg apa-apa kan, atau perlu aku antar kalian ke klinik untuk berobat? Tanya gadis berjilbab tersebut

Ohhh tidak usah kami semua sehat-sehat kok ini sih luka biasa, namanya juga laki-laki kalau luka seperti ini sih keciiiill,,,?? spontan taming menjawab

Ia itu sih biasa kalau laki-laki, tapi kami semua bersyukur karena neng ini  gg terluka. Jabab Genta yang tak mau ketinggalan

Makasih kalau seperti itu aku pamit dulu ya assalamu alaikum. Jawab gadis berjilbab itu sambil menaiki motornya, dan pergi.



Teman-teman taming dan genta lagi menunggu di pikkabata kanang karena sesuai dengan perjanjian antara genta dan teman-teman bahwa kita harus bersama-sama mereka untuk berangkat kerumah sakit

Mereka kenapa lama skali, apa ada yang tau nomor Hpnya, tanya rezky.

bersambung ke bagian dua sumur merah cerita perhelengan 

0 komentar:

Posting Komentar

 
(c) Copyright Amarah | About | Contact | Policy Privacy