achi proletar dlm gambar |
17 agustus-an adalah Kemerdekaan telah menjadi pekerjaan yang selalu dimeriahkan oleh bangsa indonesia dalam menghargai dan perwujudan selaku kecintaan terhadap tanah air, yang bukan hanya dari para petinggi-petinggi bangsa ini yang memeriahkan kemerdekaan tapi juga dari golongan kelas yang paling miskin
sekalipun tak luput dari pengaruh kemenangan ini. Apa tah lagi dengan lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanan sampai SMA memperingati hari kemenangan dengan cara gerak jalan dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa mengundang perhatian orang banyak. Betul-betul indonesia menjadi masyarakat yang suka merayakan sebuah kemenangan tampa melihat substansi dari pada kemerdekaan tersebut.
69 lamanya bangsa
indonesia merayakan kemerdekaan tapi tak kunjung mendapat perubahan yang
signifikan dalam proses kehidupan manusia namun apakah tahun ini indonesia akan
mengalami perubahan yang baru karena disingalir 69 adalah sebuah angka yang
sangat netral yang bisa menetralkan antara para orang miskin dengan orang kaya,
hal itu tidak bisa dibuktikan karena yang menentukan laju pergerakan bangsa indonesia
bukan angka tapi kesadaran masyarakatnya itu sendiri.
Kemerdekaan tentu
adalah harapan kita semua selaku bangsa indonesia yang secara kebetulan kita
dilahirkan di indonesia, tapi faktanya kemerdekaan itu seakan-akan hanya
menjadi jargon tidak ada dalam dunia nyata kemerdekaan tidak terlihat seperti
kemerdekaan dalam ber ideologi, perlarangan membaca buku dan pelarangan dalam membuat
parpol kebebasana beragama pertemuan wariya dilarang.Semua di larang. Padahal
kita ingin membesarkan Demokrasi bercokol di Indonesia.
Meskipun kerang
demokrasi dibuka dengan lengsernya ORDE BARU tapi seakan-akan hari ini kerang
itu kembali ditutup, kemerdekaan dalam menerima Ilmupengetahuan ini tentu
menjadi hal yang sangat penting untuk di bahas kali ini. Karena dalam dunia
yang serba kabur ini tentu kita perlu mengkaji bahwa Ilmu yang didapat di
indonesia karena kita melihat dalam penyebaranya Ideologi lain seperti
marxis-lelinisme masih dilarang Oleh negara padahal kalau kita mempertanyakan
mengapa dilarang tidak ada yang mampu untuk menjelaskan secara pasif mengapa
dilarang, palingan alasan yang keluar adalah karena marxis leninisme tidak
bertuhan dan ingin menggantikan pancasila, ya hegemoni soeharto, padahal zaman
sebelum soeharto tidak pernah ada pelarangan.
Banyaknya
pelarangan-pelarangan hasil karya ilmiah tentu menjadi malah petaka bagi kita
semua serta mahalnya harga-harga buku yang tidak bisa dinikmati oleh sebagian
rakyak indonesia terutama yang ingin melanjutkan sekolah keperguruan tinggi
adalah sebuah proses pengaburan pengetahuan, hal ini menjadi sebuah masalah
besar bahwa
Ditingkatan strata
sosial yang bisa mendapatkan suplay pengetahuan itu hanya dari kelas yang
berpunya sementara dari kelas yang dibawah itu tidak mampu untuk mendapatkan
itu berhubung karena harga buku yang melambung tinggi dan mahalnya sekolah
tinggi yang menjadi terkendalanya untuk bisa leluasa untuk menimba ilmu
pengetahuan. Kemerdekaan bagi rakyat yang berkelas bawah selalu menjadi tumbal
dalam setiap kebijakan yang ada hari ini. Dengan dicap pada tanggal 17 Agustus
adalh hari kemerdekaan maka akan sangat sulit untuk diterimah bagi kaum miskin
/ proletar karena kemerdekaan hari ini adalah sebuah kemerdekaan yang dipunyai
oleh kelas pemodal.
Dimanakah kemerdekaan
sejati itu kemerdekaan ada dikala kelas proletar sudah memimpin dirinya sendiri
kelas yang mayoritas jangan mau dipimpin oleh kelas minoritas.
0 komentar:
Posting Komentar