Seri Organisasi I (Cerita Perhelengan Sarri, PU & Lecet)

Browse » Home » , » Seri Organisasi I (Cerita Perhelengan Sarri, PU & Lecet)

Seri Organisasi I (Cerita Perhelengan Sarri, PU & Lecet)

Amarah, 14/10/2014 Oleh : Achi Proletar
Musim kemarau telah melanda Desaku sama ji kapeeng dengan dengan desa-desa yang lain, dimana gg ada hujan yang mengakibatkan susahnya air bersih ditemui secara gratis, kalau air kotor kayaknya masih banyak ditemui..hal inilah yang menjadi resah diantara dua sejoli ini yang lagi dirundung kegelisahan dialah si P.U & Sarri saat sore telah melanda kota Batetangnga atau desa Kanang mereka dengan terpaksa harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki ke sungai Bakka untuk mandi.. sesampainya, si P.U Langsung membuka pakaianya karena dari hasil investigasi kemarin sudah 2 hari gg bertemuh dengan air..hehehe...tiba-tiba si Sarri mengeluarkan sebuah pertanyaan kepada P.U “mengapa kita harus berorganisasi ?” maka P.U yang tadinya tergesa-gesa mandi langsung berhenti sejenak dan menganga karena tak menyangka hal itu akan keluar dari mulut si-sarri.

Dalam perjalanan pulang dari sungai bakka si P,U menjelaskan dengan jiwa sangat PD karena maklumlah mereka baru saja sudah mandi (kalau ditinjau dari segi Psikologis), semangatnya begitu menggebu-gebu dan membara. Dan mengatakan “Organisasi itu sebenarnya adalah sebuah keharusan yang mau tak mau harus dipenuhi kalau meminjam dari perkataan plato yang mengatakan manusia adalah zoom politicom manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup tampa orang lain meskipun dia juga adalah mahluk individu, jadi manusia pada dasarnya adalah mahluk yang berkelompok, mari kita menengok atau membuka lembaran sejarah ternyata jelaslah bahwa manusia dari dulu sudah mengenal  berkelompok itu terbukti tercipta di faze yang kita sebut sebagai komune primitif sebuah kehidupan dimana manusia hidup secara berorganisasi meskipun masih dalam bentuk yang masih sangat sederhana yang tentunya berbeda dari sekarang. Dan itu terus berkembang dan mengalami gerak yang tentunya kadang dia melompat dan kadang dia sangat lamban tapi geraknya terus mengalami perubahan dari waktu kewaktu tergantung kontradiksi-kontradiksi mana yang selalu mempertemukan mereka.

Prukkkk........tiba-tiba Si P.U yang sangat bersemangat dan menggebu-gebu itu yang asyik menjelaskan sesuatu tiba-tiba ditabrak motor Supra hitam milik dari Awwi perdana Penanian, mungkin karena si P.U terlalu konsentrasi dalam menjelaskan sehingga tak melihat Motor buatan jepang tersebut melaju dari belakang dengan kecepatan kita-kita 60 Km/jam. “ASTAGA” kata Sarri sembari mengangkat Pu yang sedang terjatuh pulas di tanah, tampa banyak kompromi Pu pun dibawa Ke Klinik Milik salah satu mantri papa iwang Yang ada Dikanang yang ada Di desa Batetangnga  karena dikepalanya bocor dan Tanganya Patah dan puluhan Lainya benjol akibat insiden berdarah tersebut hehehe

Setelah menjalani perawatan di Klinik selama 4 jam akhirnya si Pu mulai sadarkan diri dan tak lama kemudian si Pu memandangi para gadis-gadis cantik nan jelita yang merawatnya yang lalu lalang kesana kemari selama beberapa menit dan berkata kepada Sarri lihatlah para Perawat cantik itu berkat organisasi di Klinik ini saya bisa tertolongkan seandainya mereka tak demikian mereka tidak akan mampu menolongku, mereka bekerja secara berkelompok ada yang menyediakan perlengkapan dokter ada yang menyediakan obat ada yang bertugas di pintu masuk ada yang menyiapkan makanan dan ada juga satpan, ada bendahara tempat dimana kita akan melengkapi administrasi kita semua itu adalah bagian dari pada bentuk organisasi bayangkan saja jika mereka tak berkelompok bekerja maka sudah dipastikan saya mungkin tak akan dapat tertolong, lagi pula banyak manusia sakit disini tak mungkin akan dapat menyelesaikan masalahku seandainya mereka tidak berorganisasi.

itulah mamfaatnya coy kita berorganisasi dan inilah sumbanganya terhadap Dunia tentang berorganisasi tapi entah kenapa masyarakat bahkan dunia seolah-olah menolak berorganisasi. ketika kita bertanya kepada orang tua mereka seakan tidak memberi izin kalau kita akan  masuk organisasi padahal dia adalah bagian dari pada keharusan yang tak bisa dipisahkan dengan kehidupan interaksi sosial. di tengah penjelasan yang panjang dan betele-tele tersebut datang lah Si lecet dengan membawa sekuntum bunga mawar dengan mengenakan baju hitam tergambarkan CHE GUEVARA, cerita pun langsung beralih ke masalah lain Sarri berkata mengapa kau membawa bunga mawar kesini dan kenapa kau mengenakan baju Che Guevara ?, gg serasinya?" jng memadukan antara romantisme dan perjuangan, itu gg nyambung kawan ! atau jangan-jangan kau kecoplosan, atau kau jatuh hati ya sama Pu ?? ayo ngaku coy ! ..sembari mengambil kursi dan duduk si Lecet pun Menjelaskan tentang maksud dan tujuanx membawa bunga mawar dan Che Guevara dibajunya. sebenarnya bunga mawar ini kuambil dari tetanggaku rencana saya mau bawakan kau susu termahal yang pernah ku kenal yakni susu Dancow dan biskuit termahal dari kanang yakni biskuit ikan-ikan itu sudah kusiapkan jauh-jauh sebelumnya tapi berhubung instruksi dari Organisasi mengarahkan kita untuk menggalang dana untuk biaya pengobatannya pa, ketua maka harus kuhentikan niat suciku tersebut, karena ku fikir biaya pengobatanmu itu jauh lebih penting dari pada biskuit ikan-ikan yang sering kita makan bersama disecret.  

"cie cie cie .... niatmu sangat mulia coy" kata sarri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata kembali, "maaf bung sa kira kau tadi ada niat terselubung?  tapi yg menjadi pertanyanku mengapa kau membawa mawar dan gambar che guevara ? ". "bgini sarri !!" kata lecet, "sebenarnya aku gg tau klu itu adalah bunga mawar yang aku tau bunga itu berwarna merah makanya aku membawa bukankah simbol kita adalah merah, jadi tujuanku memetik bunga mawar ini hanya semata-mata memberikan semangat kepada pak ketua yang lagi terbaring untuk terus menjaga semangat merahnya agar biar pun dia sakit mereka juga harus tetap merah. trus mengapa aku menggunakan baju che guevara sebenarnya saya ingin memberikan penjelasan kepada orang disini bahwa che guevara itu basicnya dari dokter, bukan kah dalam sejarah che dia adalah dokter yang bergerilya untuk sebuah perjuangan melawan penindasan. jadi intinya saya disini sebenarnya adalah berpropaganda kepada orang yang ada di rumah sakit ini dan sembari juga mengunjungi kawan, dan itu adalah sebuah keharusan bagi seorang kader, dua hal yang harus dikerjakan antara kerja-kerja ideologis (membaca, belajar diskusi dll) dan praktek itu adalah apa yang kita dapat dari hasil diskusi kita itulah yang kita praktekkan dan kita evaluasi kembali untuk menyempurnakan pemahaman kita, itu lah yang disebut membangun organisasi. setiap tindakan adalah propaganda coy. begitu juga ketika kita berada didalam lingkungan sekolah kita harus tampil menjadi paling maju, selalu exsis disekolah, nilai yang baik, ketika ada tugas PR maka kita yang harus duluan mengerjakan dan ketika ada pertanyaan dari guru kita ada orang yang paling duluan menjawabnya, jangan sebaliknya. itu baru disebut dengan anak-anak merah, karena dengan kita selalu tampil kita akan menjadi anak yang bisa dicontoh dan dikagumi oleh teman-teman lain dan akhirnya mereka akan bergabung dengan kita."

Setelah melalui  diskusi yang panjang akhirnya keluarga Pu datang dan meminta izin untuk pulang...

Kisah 12 ribu cerita disecret Baru..bersambung di postingan selanjutnya

0 komentar:

Posting Komentar

 
(c) Copyright Amarah | About | Contact | Policy Privacy